Kamis, 22 Maret 2012

Penyebab dan Perantara Penularan Demam Berdarah Dengue (DBD)

 Manifestasi penyakit Demam Berdarah Dengue.....

 

 

Pengobatan. Demam Berdarah Dengue

Pengobatan terhadap penyakit ini terutama ditujukan untuk mengatasi perdarahan, mencegah/mengatasi keadaan syok / presyok, yaitu dengan mengusahakan agar penderita banyak minum, bila perlu dilakukan pemberian cairan melalui infus.

Demam diusahakan diturunkan dengan kompres dingin, atau pemberian antipiretika

 


 

 

Dari  Dinkes/Depkes/RI :

Tanda-tanda demam berdarah:

1.  Mendadak panas tinggi selama 2 sampai 7 hari

2.  Tampak bintik-bintik merah pada kulit

3.  Kadang-kadang terjadi pendarahan di hidung (mimisan)

4.  Mungkin terjadi muntah atau berak darah

5.  Sering terasa nyeri di ulu hati

6.  Bila sudah parah, penderita gelisah. Tangan dan kakinya dingin dan berkeringat.

      Adalah demam disertai perdarahan bawah kulit selaput hidung dan lambung disebabkan oleh virus yang ditularkan melalui nyamuk Aedes aegypti.

 

Dalam beberapa hari saja keadaan penderita dapat menjadi parah, dan dapat menyebabkan kematian.

Tindakan yang harus dilakukan bila ada penderita demam berdarah:

1.  Pertolongan pertama yang penting memberi minum sebanyak mungkin

2.  Kompres dengan air es

3.  Beri obat turun panas

4.  Selanjutnya penderita segera dibawa ke dokter/Puskesmas yang terdekat untuk diperiksa. Bila diduga terserang Demam Berdarah akan dikirim ke Rumah Sakit untuk dirawat.

5.  Lapor segera ke Puskesmas / Sudin Kesehatan setempat dengan membawa surat dari Rumah Sakit

Selanjutnya akan dilakukan tindakan penanggulangan di daerah rumah penderita dan sekitarnya, tanpa dipungut bayaran.

 

Cara penularan demam berdarah:

Anak yang sakit demam berdarah di dalam darahnya mengandung virus. Bila anak ini digigit nyamuk Aedes Aegypti maka bibit penyakit ikut terhisap masuk ke dalam tubuh nyamuk. Dan bila nyamuk tersebut menggigit anak lain (anak sehat), maka anak itu akan dapat ketularan penyakit ini.





 

 



Vitamin B 12

 Vitamin B12 diperlukan untuk pembentukan butir-butir darah merah. Karena itu vitamin ini disebut faktor pemasak eritrosite ( eritrosite maturation faktor ).Vitamin ini ditemukan bersama-sama protein dalam daging hewan dan disebut faktor ekstrinsik untuk pencegahan anemia. Dalam tubuh manusia terdapat zat lain yang disebut faktor ekstrisiks yang diperlukan untuk penyerapan vitamin B12. Faktor intrinsik terdapat dalam cairan lambung.

Vitamin B12 adalah vitamin yang sangat kompleks molekulnya, yang mengandung sebuah atom kobalt yang terikat mirip dg besi terikat dalam hemoglobin atau magnesium dalam klorofil.

Bila faktor intrisik ini tidak ada, maka vitamin B12 tidak dapat diserab dan akhirnya terjadilah penyakit anemia yang disebut pernisious anemie. Kekurangan vitamin B12 jarang terjadi karena vitamin ini banyak sekali terdapat dalam sel-sel hewan.

Vitamin B12 banyak didapat pada hasil ternak terutama hati. Beberapa bahan dan produk nabati yang mengandung B12 adalah sayuran dari daun berwarna hijau, oncom dari bungkil kacang tanah, dan produk fermentasi kedelai seperti tempe, tauco, dan kecap. Selain itu sumber vitamin B12 adalah bahan makanan berasal dari laut, seperti ikan, dan jenis lainnya.

Vitamin B12 juga benyak terkandung dalam susu dan hasil olahannya berupa keju dan mentega.

Kekurangan vitamin B12 biasanya disebabkan karena kurang baiknya penyerapan dan kekurangan dalam makanan yang dikonsumsi. Tetapi bagi masyarakat yang menu sehari-hari hanya dari bahan nabati, biji-bijian, dan umbi-umbian, kekurangan vitamin B12 mungkin dapat terjadi.

Konsumsi vitamin B12 untuk setiap orang dewasa/ hari minimum 0,6 mg sampai 1,2 mg dan sudah cukup untuk hidup sehat, tetapi belum cukup untuk disimpan. Konsumsi yang dianjurkan untuk orang di atas 11 tahun adalah 3 mg/hari, untuk orang yang sedang mengandung atau menyusui 4 mg/hari, dan untuk bayi cukup 0,3 mg, serta 1,0-2,0 mg untuk anak dibawah 10 tahun…….

Tidak ada komentar:

Posting Komentar