Minggu, 04 Maret 2012

Seorang Pelacur ulah dari pergaulan

Seorang sahabat lama sebut saja namanya Sugiri, yang sudah lama tidak berkomunikasi denganku tiba-tiba saja menelpon , dia minta tolong aku carikan penulis skenario, dia ingin membuat sebuah cerita yang berjudul “Istriku Seorang Pelacur”. Entahlah ada yang aneh terbersit dalam pikiranku, aku langsung berpikir apa yang sedang di alami sahabatku yang satu ini, lama tak berkomunikasi, tiba-tiba saja telepon dengan permintaan yang menurutku agak aneh.
      Memang sebagai seorang pengusaha rekaman dia pernah sukses luar biasa, bahkan sampai sekarang ini masih berjalan meskipun tertatih-tatih usahanya. Aku tidak langsung merespon permintaannya tersebut, sekalipun aku meng-iyakan permintaannya. Aku kembali teringat dengan isterinya yang masih sangat muda dan cantik itu, karena isteri yang pertama memang sudah meninggal, sehingga dia menikahi seorang gadis yang masih berumur 20 tahun, sedang dia sendiri berumur 60 tahun.
Setelah komunikasi yang terakhir kali itu aku tidak pernah lagi berkomunikasi dengan Sugiri, begitu juga dia tidak pernah meneleponku lagi. Aku hanya berkesimpulan bahwa permintaannya kemarin itu tidaklah sungguh-sungguh, mungkin hanya sekedar pelampiasan sesaat, namun aku sendiri belum berani untuk menduga hal-hal yang aneh.
Selang dua minggu setelah aku berkomunikasi dengan Sugiri, aku kembali mendapat telepon dari Jenny bekas karyawannya. Jenny mengajakku ketemu dengan Boss barunya yang butuh advis dariku tentang penataan ruang kantor. Setelah ketemu dan berkenalan dengan Boss Jenny, Salma yang ternyata adalah isteri adiknya Sugiri. Akupun lantas bercerita tentang permintaan Sugiri pada Salma, Salma tertawa..
“Hahahahahaha..masak sih mas aji Sugiri minta bikin skenario seperti itu..emang judulnya apa mas”
“Ya judulnya Isteriku Seorang Pelacur..”
Itulah yang sedang dialami Sugiri mas..dia di tinggal isterinya karena usahanya sudah bangkrut..”
“Wah kalo gitu benar dong pirasat saya kalau dia lagi ada masalah..”
“Benar sekali mas..suami saya aja sampe kasian liat keadaannya sekarang ini..dia begitu frustasi di tinggal isterinya..” Sebagai seorang teman dekat kadang kita sering di berikan petunjuk dan pirasat tentang keadaan teman kita, tapi kadang kala pirasat seperti itu hanya sepintas, tergantung kepekaan kita meresponnya. Seperti pengalamanku ini, yang mana akhirnya aku mendapat jawaban yang sebenarnya dari keadaan sahabatku tersebut dari iparnya. Di khianati isteri karena sudah tidak lagi mampu secara ekonomi, sehingga dia menganggap isterinya sudah menjadi pelacur, apakah benar isterinya menjadi pelacur? Aku lagi-lagi tidak berani untuk menduga-duga.
Tulisan ini saya buat atas dasar keprihatinan terhadap pengalaman hidup seorang sahabat dekat saya, semoga saja pengalaman irni bisa diambil hikmahnya, perbedaan usia dalam sebuah perkawinan sebetulnya bukanlah faktor utama penyebab terjadinya masalah ini, tapi faktor kebutuhan finansillah penyebabnya, ditambah lagi gaya hidup si isteri tidak menyesuaikan kemampuan ekonomi suami, sehingga mencari pelarian demi kebutuhan gaya hidup. Sebagai Imam, si suami tidak pernah mendidik isteri untuk hidup dalam takaran yang wajar, sehingga begitu keadaan berubah, si isteri tidak siap secara mental.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar